Sampah
merupakan masalah klasik bagi semua orang terutama sampah non organik seperti plastik. Limbah
plastik merupakan bahan yang
sulit diuraikan mikroorganisme jika hanya ditimbun di dalam tanah. Butuh waktu
hingga ratusan tahun lamanya untuk membuat plastik dapat terurai dan butuh
banyak cara untuk dapat mereduksi limbah plastik dari atas permukaan bumi. Maka
dari itu, kami sebagai mahasiswa KKN menganggap bahwa sampah-sampah
khususnya sampah plastik yang menjadi permasalahan utama Desa Ciseeng sebaiknya
dimanfaatkan menjadi barang lain yang berharga
dan bermanfaat.
Kerajinan dari sampah plastik merupakan kerajinan yang
bisa menjadi salah satu
alternatif peluang usaha bagi warga desa. Hanya diperlukan sedikit sentuhan kreasi yang unik agar
sampah plastik dapat menjadi lebih bernilai secara ekonomi. Oleh sebab itu,
kami merasa dibutuhkannya suatu program pemberdayaan kepada masyarakat desa,
yaitu kegiatan berupa pelatihan
kerajinan
tangan yang ditujukan untuk para ibu-ibu PKK dan warga desa Ciseeng khususnya dusun
Malangnengah. Program ini kami
lakukan untuk memberikan motivasi
bagi warga bahwa sampah yang tidak
berguna dan mengotori lingkungan dapat diubah menjadi sebuah kreatifitas yang
bisa dimanfaatkan menjadi peluang usaha.
Program pelatihan kerajinan daur ulang sampah ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2014. Penanggungjawab program ini
adalah mahasiswi Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama, Annisa
Khalida. Penyuluhan
yang dipandu oleh 2 (dua) orang pelatih ini ditunjukkan kepada ibu-ibu
dengan
mengajari mereka cara
membuat kerajinan tangan, seperti tas dan dompet. Acara yang
dimulai pada pukul 10.30 ini diawali dengan pemberian
penyuluhan terlebih dahulu mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari sampah
non organik yang berbentuk plastik oleh tim mahasiswa KKN dan pelatih. Kemudian dilanjutkan dengan cara
menggunting, melipat, dan mengayam bungkus plastik untuk dijadikan tas atau
dompet cantik.
Suasana pelatihan kerajinan daur ulang sampah
Acara yang dihadiri oleh 26 ibu-ibu PKK dan masyarakat
desa ini dilakukan hingga pukul 15.30, diselingi dengan ishoma selama 1 jam
(12.00-13.00). Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta sangat tinggi, hal ini
dapat dilihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan hasil kerterampilan
berupa dompet yang dihasilkan oleh peserta. Hasil yang didapat dari program
pemberdayaan ini adalah memotivasi warga agar menganggap bahwa
tidak selamanya sampah menjadi benda yang tidak bernilai serta sadar lingkungan
yang sehat dan sejahtera, serta memberikan peluang usaha. Dalam testimoni yang diberikan oleh peserta pun
terlihat bahwa adanya keinginan untuk melanjutkan keterampilan tersebut dengan
mencoba mengumpulkan sampah sampah rumah tangga mereka dan bahkan berniat untuk
mengundang kembali pelatih kerajinan daur ulang sampah ini.
Hasil kerajinan dari bungkus kopi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar