Kesehatan,
terutama kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
keberlangsungan kehidupan manusia. Karena dengan lingkungan yang sehat
tercermin perilaku sehat, begitu juga sebaliknya. Bila tiap-tiap individu tidak
memperhatikan kesehatan pribadi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi
lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang sudah tercemar akan memberikan dampak
negatif pada beberapa aspek kehidupan, terutama aspek kesehatan. Sebagian
masyarakat Desa Ciseeng masih belum mempunyai kesadaran kuat untuk menjaga
kesehatan lingkungan, yaitu masih rendahnya kesadaran untuk membuang tempat
sampah pada tempatnya. Sehingga sebagian besar masyarakat membuang sampah di
sembarang tempat dan bahkan di sungai, sehingga membuat sungai tercemar dan
terkesan kumuh.
Buang
sampah sembarangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor
kebiasaan (habit), faktor geografis, dan faktor kesadaran setiap individu.
Faktor kebiasaan (habit) menjadi salah satu faktor penyebab karena pada dasarnya
masyarakat Dusun Malang Nengah, Desa Ciseeng sudah memiliki kebiasaan membuang
sampah sembarangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurang adanya pemahaman
tentang seberapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Banyak
penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan,
seperti meningkatnya penyakit demam berdarah dan pencemaran lingkungan,
terutama pencemaran air sungai.
Tidak
adanya pengangkut sampah dan tempat pembuangan akhir desa dikarenakan kurangnya
kesadaran warga tentang pentingnya kebersihan lingkungan, sehingga kebanyakan
warga lebih memilih untuk membuang sampah di sembarang tempat, seperti di
jalan, lapangan, sungai dan selokan. Sebagian besar warga juga membuang sampah
di suatu tempat dan membakarnya sehingga menimbulkan polusi udara dan udara
menjadu tercemar. Dengan perilaku warga yang demikian, maka lingkungan sekitar
menjadi tercemar dan terkesan sangat kotor dan pencemaran lingkungan tersebut
juga dapat mempengaruhi kesehatan warga.
Hal
inilah yang paling mengkhawatirkan dari keadaan para warga di dusun Malang
Nengah, kurangnya kesadaran dan kebiasaan warga yang sering membuang sampah
sembarangan, membuat banyak warga sering tekena penyakit demam berdarah. Selain
itu, beberapa warga juga kurang begitu mengerti mengenai peyebaran penyakit
ini, sehingga mereka menganggap remeh kebiasaan ini, tanpa mengetahui apa
akibat dari kebiasaan buruk ini bagi lingkungan dan kesehatan pribadi. Di dusun ini, tidak adanya koordinasi dengan
pihak-pihak yang menangani masalah kesehatan juga menjadi faktor penghambat
dalam sosialisasi masalah kesehatan. Padahal terdapat beberapa tempat kesehatan
yang ada dan bisa dipakai untuk memeriksakan kesehatan bagi masyarakat Dusun
Malang Nengah, seperti posyandu dan puskesmas.
Membuang
sampah sembarangan yang dilakukan sebagian masyarakat Ciseeng terutama Dusun
Malang Nengah tidak memperdulikan semua kritik dari ide, nilai, kultur dan
norma yang datang dari wacana kesehatan baik dari sudut pandang ilmu kesehatan
maupun keagamaan. Perilaku yang etis maupun yang tidak etis yang dilakukan
secara kontinyu akabn menjadi kebiasaan di masyarakat. Pemahaman akan kesehatan
menjadi faktor yang dominan dalam tindakan tersebut. Perilaku kurang sehat itu
mampu membelenggu kesadaran manusia akan esensi kesehatan. Realitas yang ada
sebagai suatu kebiasan dan suatu hal yang di nilai lumrfah.
Memahami
permasalahan sampah di Desa Ciseeng, sangat penting untuk menghadirkan solusi
atas permasalahan tersebut. Untuk mengurai tradisi hidup sehat terhadap membuang
sampah sembarangan ini, kami melakukan beberapa kegiatan yang menjadi solusi
bagi permasalahan tersebut. Tititk awal kegiatan kami, mula-mula kami
menempatkan 6 pasang tempat sampah organik dan non organik pada beberapa
tempat. Tempat sampah tersebut berguna sebagai percontohan bagi masyarakat agar
dapat membuang sampah pada tempatnya. Kami juga melakukan sosialisasi mengenai
sampah organik dan non organik kepada masyarakat desa sehingga masyarakat lebih
mengetahui apa saja sampah yang dapat di daur ulang dan sampah yang tidak dapat
di daur ulang.
Penempatan
tempat sampah organik dan non organik ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu
mulai tanggal 10 Agustus hingga 12 Agustus 2014 dan bertempat di Kampung Malang
nengah, Desa Ciseeng. Tempat sampah ini berjumlah 6 (enam) pasang dan
ditempatkan di tempat yang menurut kami sesuai. Penempatan ini bertujuan untuk
memberikan masyarakat tempat untuk membuang sampah pada tempatnya. Terdapat 6
tempat yang di letakkan tempat sampah, yaitu :
1.
Depan
PAUD Melati 3
2.
Dekat
SMK Bina Harapan
3.
Depan
rumah ketua RT 03
4.
Pinggir
Kali Dusun Malang Nengah
5.
Dekat
Masjid Jami Nurul Amal
6.
Dekat
MI Mathlaul Anwar
Denah lokasi penempatan tempat sampah
Selain
melakukan penempatan tempat sampah, kami juga memberdayakan masyarakat untuk
melakukan kerja bakti mingguan. Sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan
lingkungan juga kami lakukan melalui selembaran yang disebarkan kepada warga
desa sekaligus mengajak mereka untuk melakukan kerja bakti. Kerja bakti ini
kami lakukan setiap hari minggu, yang mana tidak hanya warga yang malakukan
kerja bakti, tetapi mahasiswa juga
berperan aktif dalam program kerja ini.
Tidak
hanya itu, kami juga menyumbangkan perlatan kerja bakti seperti cangkul, sapu
lidi, gunting rumput, dan trashbag kepada masyarakat dengan harapan selanjutnya
masyarakat desa akan lebih mampu menjaga kebersihan desa mereka dengan
melakukan kerja bakti mingguan yang selama ini belum pernah dilakukan, merubah
kebiasaan mereka akan membuang sampah sembarangan, dan diharapkan warga lebih
memperhatikan kebersihan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar