Menindaklanjuti pemaparan
sekretaris Desa Ciseeng pada saat
pembukaan KKN tanggal 8 Agustus 2014, anjuran Dosen
Pembimbing dan pejabat puskesmas Kecamatan Ciseeng yang menyatakan bahwa telah
terjadi kasus demam berdarah (DBD) yang cukup tinggi di Desa Ciseeng maka KKN
SEPAKAT berinisiatif untuk mengadakan kegiatan pengkabutan (fogging) dengan tujuan untuk menghindari
terjadinya kembali kasus demam berdarah dengan cara membunuh nyamuk penyebab
demam berdarah (Nyamuk Aedes Aegypti dewasa)
melalui proses pengkabutan
(fogging). Demi keberhasilan kegiatan Fogging tersebut ditunjuklah Muhammad Wahyu Syahputra dan Annisa
Iqlima Prativi sebagai penanggung jawab kegiatan.
Tercatat kelompok KKN kami telah
melakukan tiga kali rapat koordinasi untuk kegiatan pengasapan (Fogging) dengan ketua RT/RW setempat
yang berturut-turut diadakan dirumah ketua RW, MI Mathlaur Anwar dan Masjid
Jami’ Nurul Amal. Di rapat yang terakhir turut pula dihadiri oleh Kepala Desa
Ciseeng yaitu Bapak Atin Suprihatin.
Pada awalnya kami bermaksud untuk
mengadakan kegiatan pengkabutan
(fogging) dengan menggandeng Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor sebagai mitra. Untuk itu kami menghubungi pihak
puskesmas Kecamatan Ciseeng sebagai perantara kami dengan Dinkes Kab. Bogor.
Agar permohonan pengkabutan
(fogging) kami kepada pihak Dinkes
Kab. Bogor dapat dikabulkan maka kami bersama dengan ketua RT setempat
mengumpulkan data warga yang pernah terjangkit kasus DBD akhir-akhir ini dan
menyerahkannya ke pihak puskesmas Kecamatan Ciseeng. Akan tetapi pihak
puskesmas yang telah mengontak pihak Dinkes Kab.Bogor menyatakan bahwa data
yang kami berikan masih belum cukup kuat untuk dapat dilakukan proses pengkabutan (fogging) secara Cuma-Cuma. Dinkes Kab. Bogor mensyaratkan agar
warga sendirilah yang mengajukan proposal dan bukan atas nama mahasiswa, selain
itu pihak Dinkes Kab. Bogor juga
mensyaratkan lampiran uji lab dari warga yang terjangkit DBD. Mengingat
persyaratan yang diajukan oleh pihak Dinkes tidak dapat dilakukan dalam waktu
singkat dan tidak semua warga mempunyai uji lab serta harus menunggu giliran
fogging, maka warga dan kelompok kami berinisiatif untuk melakukan fogging secara swadaya/swasta. Walaupun diadakan secara swadaya, kelompok KKN kami
tidak memungut biaya sama sekali kepada warga, akan tetapi warga secara
sukarela memberikan dana demi berjalannya kegiatan fogging ini.
Setelah disepakati bahwa kegiatan fogging akan dilakukan secara swadaya
kami diberitahukan oleh pihak puskesmas bahwa Kompi TNI AD Nuklir, Biologi dan
Kimia (NUBIKA) Ciseeng dapat membantu kami untuk menjalankan kegiatan Fogging. Saudara Muhammad Wahyu Syahputra dan Annisa Iqlima
Prativi pun mengontak pihak NUBIKA dan
menyatakan maksud kelompok KKN kami,
akhirnya kami disewakan tiga unit alat fogging
dengan dua operatornya dari
pihak TNI NUBIKA. Untuk mendukung kegiatan fogging Sdra. Muhammad Wahyu Syahputra & Sdri. Annisa
Iqlima Prativmembeli 4 liter Malathion (Insektisida untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypi dewasa) di Toko Tani Jaya, Kota Bogor pada tanggal 28 Agustus
2014 dan seluruh anggota pria Kelompok KKN SEPAKAT membeli 60
liter solar &30 liter bensin jenis Premiumdi SPBU Cogreg tanggal 30 Agustus 2014 menggunakan 4
jerigen.
Kegiatan fogging
dilaksanakan pada hari Ahad, 31 Agustus 2014 setelah dua hari sebelumnya juga
telah dilakukan penyuluhan bahaya DBD oleh pihak Puskesmas Kecamatan Ciseeng di Masjid Jami’ Nurul Amal Dusun Malang Nengah.
Kegiatan Fogging dilakukan di dua RW di Dusun Malang Nengah yang
masing-masing terdiri dari 4 RT. Kegiatan Fogging
dilaksanakan mulai pukul 9 pagi setelah kegiatan kerja bakti dan selesai
pukul 3 sore. Kegiatan Fogging tersebut
disambut antusias oleh warga, dalam
kegiatan Fogging juga terlihat
semangat warga untuk bergotong royong membantu kami sebagai Mahasiswa KKN demi
kelancaran kegiatan fogging tersebut
seperti membantu memandu operator fogging
ke titik rawan nyamuk Aedes Aegypti, membawakan
bensin dan obat, menyediakan jerigen dan corong minyak, memberikan hidangan
makan siang kepada operator dan mahasiswa, juga turut menggantikan tugas
operator fogging yang mulai
kelelahan. Kegiatan pun akhirnya selesai sekitar pukul tiga sore, semua
operator dan alat fogging dikumpulkan
kembali di Masjid Jami’ Nurul Amal, kami dan warga mengucapkan terimakasih
kepada pihak TNI NUBIKA yang telah membantu dalam kegiatan Fogging, kegiatan pun diakhiri dengan foto bersama sebelum kepulangan
pihak TNI ke markasnya.
Dalam
pelaksanan Fogging yang kami lakukan
di Dusun Malang Nengah, kami menggunakan Malathion
yaitu sejenis Insektisida organofosfat
yang sering digunakan oleh program nasional untuk membunuh nyamuk vektor
DBD dengan cara disemprotkan dalam bentuk kabut (asap) dengan menggunakan mesin
khusus (swingfog) sesuai dengan dosis
dan takaran yang direkomendasikan pada kemasan Insektisida tersebut. Akan
tetapi kami tidak dapat mengukur efektivitas dari Fogging yang kami lakukan di
Dusun Malang Nengah, apakah dapat secara efektif membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa atau tidak, hal ini
disebabkan karena keterbatasan keilmuan kami di bidang Kesehatan, Kimia dan
Biologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar