Anggota KKN Sepakat

Anggota KKN Sepakat

Selasa, 02 September 2014

Program Kerja Fogging

Menindaklanjuti pemaparan sekretaris Desa Ciseeng pada saat pembukaan KKN tanggal 8 Agustus 2014, anjuran Dosen Pembimbing dan pejabat puskesmas Kecamatan Ciseeng yang menyatakan bahwa telah terjadi kasus demam berdarah (DBD) yang cukup tinggi di Desa Ciseeng maka KKN SEPAKAT berinisiatif untuk mengadakan kegiatan pengkabutan (fogging) dengan tujuan untuk menghindari terjadinya kembali kasus demam berdarah dengan cara membunuh nyamuk penyebab demam berdarah (Nyamuk Aedes Aegypti dewasa) melalui proses pengkabutan (fogging). Demi keberhasilan kegiatan Fogging tersebut ditunjuklah Muhammad Wahyu Syahputra dan Annisa Iqlima Prativi sebagai penanggung jawab kegiatan.
Tercatat kelompok KKN kami telah melakukan tiga kali rapat koordinasi untuk kegiatan pengasapan (Fogging) dengan ketua RT/RW setempat yang berturut-turut diadakan dirumah ketua RW, MI Mathlaur Anwar dan Masjid Jami’ Nurul Amal. Di rapat yang terakhir turut pula dihadiri oleh Kepala Desa Ciseeng yaitu Bapak Atin Suprihatin.
Pada awalnya kami bermaksud untuk mengadakan kegiatan pengkabutan (fogging) dengan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor sebagai mitra. Untuk itu kami menghubungi pihak puskesmas Kecamatan Ciseeng sebagai perantara kami dengan Dinkes Kab. Bogor. Agar permohonan pengkabutan (fogging) kami kepada pihak Dinkes Kab. Bogor dapat dikabulkan maka kami bersama dengan ketua RT setempat mengumpulkan data warga yang pernah terjangkit kasus DBD akhir-akhir ini dan menyerahkannya ke pihak puskesmas Kecamatan Ciseeng. Akan tetapi pihak puskesmas yang telah mengontak pihak Dinkes Kab.Bogor menyatakan bahwa data yang kami berikan masih belum cukup kuat untuk dapat dilakukan proses pengkabutan (fogging) secara Cuma-Cuma. Dinkes Kab. Bogor mensyaratkan agar warga sendirilah yang mengajukan proposal dan bukan atas nama mahasiswa, selain itu pihak Dinkes Kab. Bogor juga mensyaratkan lampiran uji lab dari warga yang terjangkit DBD. Mengingat persyaratan yang diajukan oleh pihak Dinkes tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat dan tidak semua warga mempunyai uji lab serta harus menunggu giliran fogging, maka warga dan kelompok kami berinisiatif untuk melakukan fogging secara swadaya/swasta. Walaupun diadakan secara swadaya, kelompok KKN kami tidak memungut biaya sama sekali kepada warga, akan tetapi warga secara sukarela memberikan dana demi berjalannya kegiatan fogging ini.
Setelah disepakati bahwa kegiatan fogging akan dilakukan secara swadaya kami diberitahukan oleh pihak puskesmas bahwa Kompi TNI AD Nuklir, Biologi dan Kimia (NUBIKA) Ciseeng dapat membantu kami untuk menjalankan kegiatan Fogging. Saudara Muhammad Wahyu Syahputra dan Annisa Iqlima Prativi pun mengontak pihak NUBIKA dan menyatakan maksud kelompok KKN kami, akhirnya kami disewakan tiga unit alat fogging dengan dua operatornya dari pihak TNI NUBIKA. Untuk mendukung kegiatan fogging Sdra. Muhammad Wahyu Syahputra & Sdri. Annisa Iqlima Prativmembeli 4 liter Malathion (Insektisida untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypi dewasa) di Toko Tani Jaya, Kota Bogor pada tanggal 28 Agustus 2014 dan seluruh anggota pria Kelompok KKN SEPAKAT membeli 60 liter solar &30 liter bensin jenis Premiumdi SPBU Cogreg tanggal 30 Agustus 2014 menggunakan 4 jerigen.
 Kegiatan fogging dilaksanakan pada hari Ahad, 31 Agustus 2014 setelah dua hari sebelumnya juga telah dilakukan penyuluhan bahaya DBD oleh pihak Puskesmas Kecamatan Ciseeng di Masjid Jami’ Nurul Amal Dusun Malang Nengah. Kegiatan Fogging dilakukan di dua RW di Dusun Malang Nengah yang masing-masing terdiri dari 4 RT. Kegiatan Fogging dilaksanakan mulai pukul 9 pagi setelah kegiatan kerja bakti dan selesai pukul 3 sore. Kegiatan Fogging tersebut disambut antusias oleh warga, dalam kegiatan Fogging juga terlihat semangat warga untuk bergotong royong membantu kami sebagai Mahasiswa KKN demi kelancaran kegiatan fogging tersebut seperti membantu memandu operator fogging ke titik rawan nyamuk Aedes Aegypti, membawakan bensin dan obat, menyediakan jerigen dan corong minyak, memberikan hidangan makan siang kepada operator dan mahasiswa, juga turut menggantikan tugas operator fogging yang mulai kelelahan. Kegiatan pun akhirnya selesai sekitar pukul tiga sore, semua operator dan alat fogging dikumpulkan kembali di Masjid Jami’ Nurul Amal, kami dan warga mengucapkan terimakasih kepada pihak TNI NUBIKA yang telah membantu dalam kegiatan Fogging, kegiatan pun diakhiri dengan foto bersama sebelum kepulangan pihak TNI ke markasnya.
Dalam pelaksanan Fogging yang kami lakukan di Dusun Malang Nengah, kami menggunakan Malathion yaitu sejenis Insektisida organofosfat yang sering digunakan oleh program nasional untuk membunuh nyamuk vektor DBD dengan cara disemprotkan dalam bentuk kabut (asap) dengan menggunakan mesin khusus (swingfog) sesuai dengan dosis dan takaran yang direkomendasikan pada kemasan Insektisida tersebut. Akan tetapi kami tidak dapat mengukur efektivitas dari Fogging  yang kami lakukan di Dusun Malang Nengah, apakah dapat secara efektif membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa atau tidak, hal ini disebabkan karena keterbatasan keilmuan kami di bidang Kesehatan, Kimia dan Biologi.


Walaupun tidak bisa disamaratakan untuk setiap kasus, kami menganggap penggunaan Malathion sebagai Insektisida dalam kegiatan Fogging cukup efektif untuk menekan keberadaan Nyamuk Aedes Aegypti dewasa di lingkungan Dusun Malang Nengah, Desa Ciseeng. Argumen yang kami sampaikan tersebut diperkuat dengan berbagai penelitian yang mengukur efektivitas Malathion sebagai Insektisida dalam kegiatan Fogging salah satunya termaktub dalam sebuah Paper Penelitian yang berjudul “EFEKTIVITAS MALATHION DALAM PENGENDALIAN VEKTOR DBD DAN UJI KERENTANAN LARVA Aedes aegypti TERHADAP TEMEPHOS DI KOTA PALEMBANG yang dilakukan oleh Milana Salim, Lasbudi P Ambarita, Yahya Yahya, Aprioza Yenni, Yanelza Supranelfy dari Loka Litbang P2B2 Baturaja, Sumatera Selatan yang menyatakan bahwa “Ae. aegypti stadium dewasa masih rentan terhadap malathion dosis 5% pada aplikasi fogging”  selain itu Odentara Sembiring dari Universitas Sumatera Utara degan tesisnya yang berjudul “EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) menyatakan bahwa Insektisida Malathion lebih efektif, karena dalam waktu satu jam pasca perlakuan, mortalitas nyamuk mencapai 100 %. Odentara Sembiring juga menyarankan agar Insektisida Malathion dapat tetap digunakan dalam program pengendalian nyamuk Aedes aegypti, karena Malathion cukup efektif dalam pengendalian nyamuk Aedes Aegypti. Selain kedua penelitian di atas terdapat pula berbagai penelitian lain yang tidak dapat kami nukilkan semuanya yang pada intinya mengunggulkan Malathion sebagai Insektisida yang efektif sebagai pengendali Nyamuk Aedes Aegypti.

Kegiatan Fogging merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program pemberantasan Demam Berdarah disamping Abatisasi (Penggunaan Abate) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Pemberantasan Demam Berdarah merupakan salah satu program yang digalakkan oleh pemerintah Desa Ciseeng, hal ini terbukti dengan seringnya diadakan pertemuan antar RT/RW dan perangkat Desa, bahkan sempat mengundang pihak Puskesmas Kecamatan Ciseeng dan juga Camat Ciseeng. Setelah kegiatan KKN usai, keberlangsungan program pemberantasan Demam Berdarah tersebut akan menjadi tanggung jawab pihak perangkat Desa Ciseeng, RT/RW serta warga sebagai pelaksana beserta pihak Puskesmas sebagai Fasilitator.

Program pemberantasan demam berdarah tersebut kedepannya akan dititikberatkan pada kegiatan Abatisasi dan PSN. Hal ini merupakan salah satu rekomendasi dari pihak Puskesmas Kecamatan Ciseeng, mengingat Fogging juga memiliki berbagai kekurangan seperti : 1) hanya efektif membunuh Nyamuk Dewasa. 2) Fogging yang dilakukan terlalu sering akan menyebabkan Nyamuk menjadi kebal terhadap Insektisida. 3) Bahan Kimiawi dalam proses Fogging terindikasi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu effort yang besar dan koordinasi yang terstruktur antar pejabat desa, RT/RW, warga dan Puskesmas demi terwujudnya Desa Ciseeng yang terbebas dari Bahaya Demam Berdarah.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar