Anggota KKN Sepakat

Anggota KKN Sepakat

Jumat, 05 September 2014

Penempatan Tempat Sampah Organik dan Non Organik

Kesehatan, terutama kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor terpenting dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Karena dengan lingkungan yang sehat tercermin perilaku sehat, begitu juga sebaliknya. Bila tiap-tiap individu tidak memperhatikan kesehatan pribadi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang sudah tercemar akan memberikan dampak negatif pada beberapa aspek kehidupan, terutama aspek kesehatan. Sebagian masyarakat Desa Ciseeng masih belum mempunyai kesadaran kuat untuk menjaga kesehatan lingkungan, yaitu masih rendahnya kesadaran untuk membuang tempat sampah pada tempatnya. Sehingga sebagian besar masyarakat membuang sampah di sembarang tempat dan bahkan di sungai, sehingga membuat sungai tercemar dan terkesan kumuh.
Buang sampah sembarangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kebiasaan (habit), faktor geografis, dan faktor kesadaran setiap individu. Faktor kebiasaan (habit) menjadi salah satu faktor penyebab karena pada dasarnya masyarakat Dusun Malang Nengah, Desa Ciseeng sudah memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurang adanya pemahaman tentang seberapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Banyak penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan, seperti meningkatnya penyakit demam berdarah dan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air sungai.
Tidak adanya pengangkut sampah dan tempat pembuangan akhir desa dikarenakan kurangnya kesadaran warga tentang pentingnya kebersihan lingkungan, sehingga kebanyakan warga lebih memilih untuk membuang sampah di sembarang tempat, seperti di jalan, lapangan, sungai dan selokan. Sebagian besar warga juga membuang sampah di suatu tempat dan membakarnya sehingga menimbulkan polusi udara dan udara menjadu tercemar. Dengan perilaku warga yang demikian, maka lingkungan sekitar menjadi tercemar dan terkesan sangat kotor dan pencemaran lingkungan tersebut juga dapat mempengaruhi kesehatan warga.
Hal inilah yang paling mengkhawatirkan dari keadaan para warga di dusun Malang Nengah, kurangnya kesadaran dan kebiasaan warga yang sering membuang sampah sembarangan, membuat banyak warga sering tekena penyakit demam berdarah. Selain itu, beberapa warga juga kurang begitu mengerti mengenai peyebaran penyakit ini, sehingga mereka menganggap remeh kebiasaan ini, tanpa mengetahui apa akibat dari kebiasaan buruk ini bagi lingkungan dan kesehatan pribadi.  Di dusun ini, tidak adanya koordinasi dengan pihak-pihak yang menangani masalah kesehatan juga menjadi faktor penghambat dalam sosialisasi masalah kesehatan. Padahal terdapat beberapa tempat kesehatan yang ada dan bisa dipakai untuk memeriksakan kesehatan bagi masyarakat Dusun Malang Nengah, seperti posyandu dan puskesmas.


Membuang sampah sembarangan yang dilakukan sebagian masyarakat Ciseeng terutama Dusun Malang Nengah tidak memperdulikan semua kritik dari ide, nilai, kultur dan norma yang datang dari wacana kesehatan baik dari sudut pandang ilmu kesehatan maupun keagamaan. Perilaku yang etis maupun yang tidak etis yang dilakukan secara kontinyu akabn menjadi kebiasaan di masyarakat. Pemahaman akan kesehatan menjadi faktor yang dominan dalam tindakan tersebut. Perilaku kurang sehat itu mampu membelenggu kesadaran manusia akan esensi kesehatan. Realitas yang ada sebagai suatu kebiasan dan suatu hal yang di nilai lumrfah. 
Memahami permasalahan sampah di Desa Ciseeng, sangat penting untuk menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut. Untuk mengurai tradisi hidup sehat terhadap membuang sampah sembarangan ini, kami melakukan beberapa kegiatan yang menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Tititk awal kegiatan kami, mula-mula kami menempatkan 6 pasang tempat sampah organik dan non organik pada beberapa tempat. Tempat sampah tersebut berguna sebagai percontohan bagi masyarakat agar dapat membuang sampah pada tempatnya. Kami juga melakukan sosialisasi mengenai sampah organik dan non organik kepada masyarakat desa sehingga masyarakat lebih mengetahui apa saja sampah yang dapat di daur ulang dan sampah yang tidak dapat di daur ulang.

Salah satu tempat sampah yang akan kami tempatkan di dusun Malangnengah
Penempatan tempat sampah organik dan non organik ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu mulai tanggal 10 Agustus hingga 12 Agustus 2014 dan bertempat di Kampung Malang nengah, Desa Ciseeng. Tempat sampah ini berjumlah 6 (enam) pasang dan ditempatkan di tempat yang menurut kami sesuai. Penempatan ini bertujuan untuk memberikan masyarakat tempat untuk membuang sampah pada tempatnya. Terdapat 6 tempat yang di letakkan tempat sampah, yaitu :
1.        Depan PAUD Melati 3
2.       Dekat SMK Bina Harapan
3.       Depan rumah ketua RT 03
4.      Pinggir Kali Dusun Malang Nengah
5.       Dekat Masjid Jami Nurul Amal
6.       Dekat MI Mathlaul Anwar
Denah lokasi penempatan tempat sampah 

Selain melakukan penempatan tempat sampah, kami juga memberdayakan masyarakat untuk melakukan kerja bakti mingguan. Sosialisasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan juga kami lakukan melalui selembaran yang disebarkan kepada warga desa sekaligus mengajak mereka untuk melakukan kerja bakti. Kerja bakti ini kami lakukan setiap hari minggu, yang mana tidak hanya warga yang malakukan kerja  bakti, tetapi mahasiswa juga berperan aktif dalam program kerja ini.
Tidak hanya itu, kami juga menyumbangkan perlatan kerja bakti seperti cangkul, sapu lidi, gunting rumput, dan trashbag kepada masyarakat dengan harapan selanjutnya masyarakat desa akan lebih mampu menjaga kebersihan desa mereka dengan melakukan kerja bakti mingguan yang selama ini belum pernah dilakukan, merubah kebiasaan mereka akan membuang sampah sembarangan, dan diharapkan warga lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar