Terjun ke masyarakat merupakan ajang yang
sangat potensial bagi kami, para mahasiswa untuk mengasah kepekaan serta kepedulian
terhadap situasi dan kondisi lingkungan di sekitar. Dalam pelaksanaan kegiatan
ini kami dituntut untuk beradaptasi, bergaul dan berbaur dengan
masyarakat sehingga betul-betul dapat memahami situasi yang berkembang di
masyarakat karena apa yang didapat oleh mahasiswa di kampus belum tentu sesuai
dengan situasi dan kondisi masyarakat di lapangan.
Sebagai warga negara yang baik, kami mahasiswa
KKN SEPAKAT diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam
bentuk pengembangan ilmu pengetahaun baik fisik maupun non fisik di daerah desa
Ciseeng sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Dengan sinergi
dan kerja sama yang baik antar 16 mahasiswa yang melakukan pengabdian, membuat
seluruh program kerja yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Semoga pelayanan dan pemberdayaan yang diberikan oleh kami dapat
berjalan secara berkeseinambungan dalam tahun-tahun berikutnya, sehingga dapat
memberikan dampak-dampak yang lebih positif di masa yang akan datang.
Dengan slogan “Mengabdi, Berbakti,
Berarti”, KKN SEPAKAT berusaha untuk
mengabdikan kemampuan kami terhadap desa Ciseeng ini, berbakti kepada warga
desa Ciseeng, sehingga diharapkan nantinya kami dapat menjadi sesuatu yang
berarti bagi mereka. Karena pada dasarnya pelaksanaan program KKN UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini dimaksudkan untuk terjun langsung pada masyarakat dan
berinteraksi langsung terhadap lingkungan.
Buku laporan yang kami buat, yang berjudul “Satu Asa
Menuju Desa Ciseeng Bersih, Hijau, Asri, & Sehat” memiliki arti khusus
yang spesifik. Asa adalah sebuah pengharapan,
selama masih ada tujuan maka masih ada jalan untuk kesana. Walau harus memasuki
jurang yang terjal atau harus menaiki tebing yang tinggi jangan ada kata
menyerah. Selama masih ada asa di dalam diri seorang manusia maka itu adalah
salah satu bentuk alasan keberadaanya di dunia ini.
Sebuah asa menjadi sia-sia jika tidak ada
usaha untuk mencapainya. Desa Ciseeng, sebuah desa di utara Kabupaten Bogor
juga memiliki asa untuk menjadi desa yang bersih, hijau, dan asri
(BERHIAS). Asa tersebut diwujudkan Desa
Ciseeng dengan selalu berhias diri tanpa kenal henti. Jargon “Desa Ciseeng
BERHIAS” pun dikumandangkan di kantor balai desa untuk menyadarkan warganya
untuk selalu menghiasi desanya agar tercapainya asa tersebut.
Kami sebagai Mahasiswa sebagai salah satu
komponen pengabdi masyarakat menyadari bahwa usaha berhias untuk menggapai asa
tersebut memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak. Kami menyadari bahwa
usaha yang telah kami lakukan belum mampu untuk mewujudkan Desa Ciseeng menjadi
Desa yang bersih, hijau dan asri. Tetapi kami yakin bahwa selama masih ada asa
dan ada usaha untuk selalu berhias di Desa Ciseeeng, di masa yang akan datang
cepat atau lambat akan terlihat hasil yang menggembirakan dari sebuah asa yang
terus dipelihara dan diperjuangkan oleh warga Desa Ciseeng.
Logo KKN Sepakat 2014 |
Logo KKN SEPAKAT yang menggambarkan 4 tangan yang saling menggenggam
merupakan implementasi dari nama kelompok KKN kami yaitu SEPAKAT. Sepakat disini adalah antara kami
mahasiswa KKN dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan masyarakat di desa
Ciseeng untuk bersama-sama menyatukan tujuan untuk memajukan desa Ciseeng itu
sendiri. Dimana ke empat tangan tersebut menggambarkan tujuan kami yaitu
mengabdi kepada masyarakat, tidak hanya mengabdi, tetapi tangan-tangan tersebut
juga mencakup harapan kami agar kami dapat bersama-sama dengan masyarakat di
desa Ciseeng dapat saling membantu dalam memajukan desa Ciseeng.
Warna yang dipilih
untuk logo itu sendiri adalah warna tangan sesuai dengan aslinya, sedangkan
untuk lingkaran yang menjadi background dari tangan itu sendiri berwarna hijau
menggambarkan tujuan kami di desa tersebut yaitu mengenai penghijauan dan
perbaikan lingkungan. Jadi secara keseluruhan logo kami menggambarkan harapan
serta tujuan kami, yaitu bersama-sama dengan masyarakat desa dapat memperbaiki
lingkungan di desa Ciseeng untuk kemajuan di desa itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar