Anggota KKN Sepakat

Anggota KKN Sepakat

Minggu, 31 Agustus 2014

Penyuluhan Narkoba

Persoalan narkoba merupakan persoalan yang harus  ditangani secara sungguh-sungguh oleh seluruh komponen masyarakat. Mencegah peredaran narkoba dengan melindungi anggota masyarakat khususnya remaja yang belum tersentuh narkoba merupakan prioritas yang harus dilakukan tanpa terkecuali. Sampai saat ini 22 % pengguna narkoba adalah generasi muda Indonesia berumur 12-21 tahun. Ironis memang, ketika banyak anak menjalani proses belajar untuk meraih cita-cita, sebagian dari mereka malah menderita karena narkoba.
Mudahnya generasi muda terjerat narkoba dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah rasa ingin tahu, tersedianya kelebihan finansial tanpa pengawasan orang tua atau keluarga, adanya kesempatan karena lemahnya pengawasan terhadap pergaulan anak-anak oleh orang tua, rasa tidak percaya diri sehingga mendorong generasi muda untuk mencari cara untuk di pandang lebih oleh orang lain, emosional & mental yang labil, hingga solidaritas teman yang bersifat negatif. Hal tersebut pantas dijadikan sebagai alasan untuk khawatir karena mengancam masa depan generasi muda yang merupakan pemegang dan penerus bangsa ini. Dikatakan demikian karena dampak yang ditimbulkan oleh narkoba begitu tragis seperti terkena penyakit yang mematikan, organ tubuh mengalami kerusakan, adanya sugesti untuk mencoba kembali, bahkan kematian.
Mengetahui kenyataan bahwa kalangan muda merupakan sasaran empuk pengedaran narkoba, ditambah lagi dengan adanya kasus yang terjadi di Desa Ciseeng, desa tempat pengabdian kami dimana menurut masyarakat sekitar seorang remaja perempuan baru beberapa minggu (informasi didapat pertengahan Agustus 2014) meninggal akibat overdosis narkoba, kami sebagai mahasiswa menyadari bahwa tindakan preemtif yaitu penyuluhan pendidikan mengenai narkoba sangat penting bagi generasi muda khususnya siswa-siswi SMA atau sederajat.
Penanggungjawab program penyuluhan ini, Wandayani Nurfadilah dan Chandra Raenaldi yang keduanya berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Akuntansi, memutuskan bahwa kegiatan atau program penyuluhan narkoba ini akan lebih baik bila dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang terdapat di Dusun Malangnengah, Desa Ciseeng, yaitu SMK Harapan dan SMK Bina Harapan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Yayasan Harapan, kami bersama dengan Bpk. Abdul Muslim selaku kepala SDM Yayasan Harapan memutuskan bahwa program kerja tersebut akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 Agustus 2014. Acara penyuluhan ini direncanakan akan dihadiri oleh dua orang pembicara, Dr. Alfitra, S.H., M.Hum sebagai pakar hukum dan Abdul Muslim sebagai pembicara yang berasal dari Satgas anti narkoba UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun, Dr. Alfitra S.H., M. Hum. yang juga bertindak sebagai dosen pembimbing KKN kami tidak dapat hadir karena keperluan tertentu. Program kerja penyuluhan narkoba ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) sesi atas permintaan pihak sekolah, dimana sesi pertama dikhususkan untuk siswa-siswi SMK Bina Harapan sedangkan sesi kedua dikhususkan untuk siswa-siswi SMK Harapan.
Sesi pertama penyuluhan ini dimulai pada pukul 08:10 WIB dan dilakukan di ruang shalat lantai dasar sekolah tersebut. Jumlah peserta yang menghadiri sesi pertama ini mencapai 61 orang yang terdiri atas siswa Akuntansi dan Manajemen Pemasaran. Acara ini dibuka oleh dua orang MC selama 5 menit, sambutan oleh ketua KKN selama 5 menit, dan narasumber menyampaikan materi selama 60 menit.
Materi yang disampaikan oleh pembicara dimulai dengan menampilkan video yang berhubungan dengan pecandu narkoba, mulai dari awal kecanduan, proses kerusakan tubuh akibat narkoba, hingga kematian. Menurut pemaparan pembicara, narkoba sebenarnya merupakan bagian dari sekian banyak jenis obat yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Perlunya ketersediaan narkoba untuk pelayanan kesehatan manusia menyebabkan keberadaannya harus dijamin. Masalahnya adalah apabila ketersediaan narkoba tersebut disalahgunakan atau dimanfaatkan untuk hal-hal diluar kemaslahatan kehidupan manusia.
Pembicara, sdr. Abdul Muslim sedang memberikan pemaparan mengenai dampak narkoba
Selanjutnya pembicara memaparkan mengenai awal mula pengguna narkoba. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat. Apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Ia juga memberikan pemahaman pentingya kendali pada diri masing-masing, mampu atau tidaknya dalam membentengi dan menyeleksi pergaulan yang baik atau tidak baik. “Peran orang tua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah tidak ada artinya bila kita tidak mampu menarik diri dari pergaulan yang kurang sehat. Intinya jangan pernah terpancing dengan bujukan teman untuk mencoba narkoba.” menurutnya.  Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta cukup tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang memberikan pertanyaan kepada pembicara. Namun, karena pihak sekolah meminta penyuluhan narkoba dilakukan selama 2 (dua) sesi, maka acara pertama diakhiri pada pukul 09.20.
Sesi kedua penyuluhan narkoba ini dilakukan pada pukul 09.25 di lantai 3 gedung SMK Harapan dan dihadiri oleh 40 orang siswa kelas 12 Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Karena keterbatasan waktu, maka narasumber di persilahkan langsung menyampaikan materi, yang mana materi yang disampaikan serupa dengan materi pada sesi pertama. Sesi kedua ini selesai pada pukul 10.10 WIB. Setelah narasumber menyampaikan materi, acara selanjutnya adalah pemberian cinderamata yang dilakukan oleh wakil ketua KKN dan foto bersama antara narasumber, peserta, dan anggota KKN yang hadir. Secara keseluruhan, acara ini berlangsung selama 140 menit dan berakhir pada pukul 10.30.
Foto bersama peserta penyuluhan narkoba sesi kedua

Penyuluhan narkoba ini adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai narkoba kepada siswa-siswi, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan, yakni pada tingkat sebelum seseorang menggunakan narkoba, agar mampu menghindar dari penyalahgunaannya. Upaya ini diharapkan efektif karena ditujukan pada mereka yang belum pernah menggunakan narkoba. Remaja saat ini memiliki resiko tinggi untuk menjadi pengguna dan dianggap memiliki masalah yang tidak mampu dipecahkan sendiri, sehingga dalam kehidupannya sering mencari pemecahan keliru, seperti perilaku untuk mencari kepuasan sementara melalui penggunaan narkoba.




Kamis, 28 Agustus 2014

Perayaan 17 Agustus



Memperingati hari kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas jasa–jasa pahlawan karena perjuangan dan pengorbanannya dalam memerdekakan Indonesia. Biasanya, bentuk penghormatan masyarakat tidak hanya dengan upacara saja, namun juga dimeriahkan dengan berbagai macam perlombaan yang diikuti oleh anak-anak hingga orang tua. Karena itulah kami mengadakan program kerja Acara 17 Agustus di desa binaan kami, yaitu desa Ciseeng guna mempertahakan tradisi masyarakat Indonesia yaitu tradisi menghormati jasa-jasa pahlawan melalui acara 17 Agustus.
Pada tanggal 8 Agustus 2014, tepatnya saat acara pembukaan, kami berbincang dengan ibu kepala desa, beliau  memberikan informasi bahwa Acara 17 Agustus biasanya diadakan oleh tiap RT, jadi tergantung apakah RT setempat ingin mengadakan acara 17 Agustus atau tidak pada tahun ini. Akhirnya, kami pun melakukan perbincangan seputar Acara 17 Agustus dengan pak RT Suhendi dengan pak RW Sabar, dan diputuskan bahwa Acara 17 Agustus tahun ini dilaksanakan dengan dibantu ole para pemuda/i serta kelompok KKN SEPAKAT sebagai panitianya.
Esoknya, kami melakukan rapat internal dengan pemuda/i dan menghasilkan keputusan bahwa acara 17 Agustus akan diadakan pada Ahad, 17 Agustus 2014 di lapangan MI Mathla’ul Anwar dengan mengadakan 11 perlombaan yaitu, lomba balap karung, lomba memasukan paku ke dalam botol, lomba makan kerupuk, lomba mengambil koin dari pepaya, lomba membawa kelereng dengan sendok, lomba memasukan benang ke dalam jarum, lomba kipas balon, lomba memecahkan air, lomba joget balon, lomba sepak bola, lomba mewarnai untuk PAUD, dan lomba cerdas cermat tepat. Penanggung Jawab atas setiap lomba yaitu Faisal Fauzi dan Qaira. Terkecuali untuk penanggung jawab lomba cerdas cermat tepat yaitu Chandra Raenaldi.
Setelah rapat internal, kami kembali mengadakan rapat dengan pak RW Sabar pada pukul 20.00 WIB untuk membicarakan konsep dan teknis acara 17 agustus. Hasil rapat tersebut yaitu pembukaan dan lomba-lomba (kecuali lomba mewarnai untuk PAUD dan lomba cerdas cermat tepat) akan diadakan pada Ahad, 17 Agustus 2014, bertempat di lapangan MI Mathla’ul Anwar. Lomba mewarnai untuk PAUD akan diadakan pada Senin, 18 Agustus 2014, di PAUD Melati 3. Lomba cerdas cermat tepat akan diadakan pada Jumat, 22 Agustus 2014, di pelataran Masjid Jami’ Nurul Amal. Panggung Gembira dan penutup akan diadakan pada Ahad, 24 Agustus 2014 di lapangan depan PAUD Melati 3.
Pada tanggal 17 Agustus 2014, acara dibuka dengan pendaftaran lomba-lomba yang dilakukan pada pukul 10.00 WIB yang berlokasikan di Lapangan MI Mathla’ul Anwar. Sementara itu, panitia segera mempersiapkan lapangan dan peralatan untuk lomba pertama yaitu lomba balap karung. Acara pun dimulai dengan pembukaan oleh MC, Ade Irma Nurfatmalia. Lomba balap karung menjadi lomba pertama, dimulai tepat pukul 10.10 WIB. Dilnjutkan dengan lomba memasukan paku ke dalam botol pada pukul 10.30 WIB. Setelah itu, dilakukakn lomba makan kerupuk.
Setelah lomba makan kerupuk yaitu lomba mengambil koin dari buah pepaya. Setelah itu dilakukan ISHOMA (Istirahat, Sholat, dan Makan) selama satu jam.
Setelah ISHOMA, acara dimulai kembali pada pukul 13.00 WIB. Kali ini acara di pandu oleh MC Wandayani Nurfadilah. Lomba yang dilaksanakan setelah ISHOMA yaitu lomba membawa kelereng dengan sendok. Selanjutnya yaitu lomba memasukan benang ke jarum.  Setelah lomba memasukan benang ke jarum yaitu lomba kipas balon hingga garis finish. Lomba terakhir untuk anak-anak yaitu lomba memecahkan plastik berisi air. Lalu, acara selanjutnya yaitu lomba untuk ibu-ibu yaitu, lomba joget balon, dan setelahnya dilakukan jeda kembali untuk ISHOMA.
Setelah ISHOMA, acara selanjutnya yaitu lomba sepak bola. Lomba ini dimulai pukul 17.00 WIB. Lomba ini diikuti bapak-bapak RT dan RW. Lomba berlangsung selama 2x30 menit. Lomba sepak bola ini mengakhiri lomba 17an pada hari ini.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus, kami menuju ke PAUD melati 3 pada pukul 09.30 WIB untuk mengadakan lomba mewarnai untuk PAUD. Lomba berlangsung selama 120 menit.
Pada tanggal 22 agustus 2014 pukul 09.00 – 11.00 WIB, kami melakukan sosialisasi lomba cerdas cermat. Media sosialisasi kami yaitu pengumuman melalui pengeras suara masjid dan penyebaran fyler ke warga. Kami pun membuka stand pendaftaran dari pukul 09.00 – 11.00 WIB dan 13.30 – 16.30 WIB. Pihak yang mendaftar sejumlah 73 anak.
Pada pukul 19.30 WIB, lomba cerdas cermat dimulai. Acara dibuka oleh MC Muhammad Wahyu Syahputra dan Ade Irma Nurfatmalia. Sebelum acara dimulai, Chandra Raenaldi selaku PJ lomba Cerdas Cermat Tepat (CCT) membacakan peraturan dan rangkaian acara lomba CCT. Lomba cerdas cermat tepat dibagi menjadi 2 sesi yaitu cerdas cermat tepat untuk tingkat SD (sesi 1) dan cerdas cermat tepat untuk tingkat SMP (sesi 2), yang masing-masing berlangsung selama 90 menit. Acara cerdas cermat tepat ini pun berakhir pada pukul 22.30 WIB.
Pada tanggal 24 Agustus 2014, MC Faisal Fauzi dan Yunita Rachmawati membuka acara panggung gembira pada pukul 13.00 WIB. Acara yang ditampilkan yaitu menari dan menyanyi dari anak-anak dan pemuda desa Ciseeng. Pembagian hadiah untuk setiap pemenang lomba diadakan pada pukul 20.00 WIB. Acara panggung gembira berakhir pukul 23.45 WIB bersamaan dengan ditutupnya acara 17 Agustus.
Untuk keberlanjutan acara 17 Agustus akan menjadi tanggung jawab RT/RW dan pemuda sebagai penyelenggara dan pelaksana.

Kamis, 21 Agustus 2014

Penyuluhan Kesehatan Gigi

Terdapat beberapa kegiatan KKN yang dilakukan oleh kelompok KKN Sepakat 2014, salah satunya adalah program kerja “Pelatihan dan penyuluhan kesehatan gigi. Acara ini diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar yang berada di Desa Ciseeng khususnya Dusun Malangnengah, kegiatan ini merupakan kegiatan yang terlaksana karena adanya survei sebelumnya yang memperlihatkan minimnya informasi kesehatan yang diterima oleh siswa di sekolah dasar di Dusun Malangnegah.
Kami memilih Sekolah Dasar MI Mathwaul Anwar sebagai sasaran dimana kami akan melakukan kegiatan ini, alasan mengapa kami memilih SD ini adalah karena SD ini terletak di tengah-tengah kawasan penduduk, dan kondisi sekolah yang tidak terlalu baik, sehingga kami memutuskan bahwa SD ini tidak pernah mendapatkan penyuluhan mengenai kesehatan, berbeda dengan SD lain yang ada dikawasan tersebut.
Hasil yang ingin kami capai dengan terlaksananya kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa SD kelas 1 sampai 3 mengenai informasi tentang pentingnya menyikat gigi untuk kesehatan mulut dan tata cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Acara penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2014, dengan adanya persetujuan dan izin sebelumnya dari kepala sekolah dan guru-guru khususnya wali kelas 1 sampai 3 di sekolah tersebut, tim pelaksana program kerja berjumlah 7 orang, terdiri dari penanggung jawab acara dan anggota, penanggung jawab untuk program kerja ini adalah : Nadia Rahmadia Hardi & Ilfi Auliani , sedangkan anggota yang terlibat dalam kegiatan ini adalah, Muhammad Wahyu Syahputra, Wandayani Nurfadilah, Faisal Fauzi, Anissa Rabani Mansy, dan Ati Puspita. kegiatan ini berlangsung selama 60 menit yang dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga pukul  09.30 WIB.
Kegiatan ini dilaksanakan di dalam kelas serta di lapangan SD MI Mathwaul Anwar kegiatan dimulai pada jam 08.30 yang dihadiri oleh siswa kelas 1 sampai 3 yang berjumlah 50 orang, diawali dengan pengenalan singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh salah satu wakil dari guru SD MI Mathwaul Anwar dilanjutkan dengan pengenalan diri mengenai masing masing dari pelaksana kegiatan ini untuk menciptakan suasana yang baik, setelahnya diadakan penyuluhan sederhana mengenai kesehatan mulut terutama gigi, pada sesi ini, mahasiswa yang terlibat menjelaskan mengenai beberapa hal yang penting untuk disampaikan, tetapi dengan bahasa dan cara yang mudah dimengerti oleh anak-anak SD, seperti menggunakan gambar serta melakukan tanya jawab interaktif dengan seluruh siswa yang terlibat.


Penanggungjawab kegiatan ini, Nadia Rahmadia Hardi sedang memberikan penjelasan kepada salah satu anak




Suasana penyuluhan kesehatan gigi di dalam kelas

Materi yang diberikan dimulai dengan penjelasan mengenai anatomi gigi yang dijelaskan menggunakan gambar agar mempermudah pemahaman siswa, lalu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai penyakit yang bisa terjadi di dalam mulut, dalam sesi ini kami menjelaskan dengan detail satu persatu penyakit dengan menjelaskan penyebab, bagaimana penyakit itu sendiri, serta langkah pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan.
Yang pertama yaitu mengenai masalah Gigi berlubang, kami ngenjelaskan mengenai faktor-faktor yg menjadi penyebab gigi berlubang yaitu gigi yang tidak dirawat, plak, makanan, waktu.  yang kedua Penyakit / radang gusi dan yang terakhir adalah karang Gigi, dilanjutkan dengan cara pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjaga gigi tetap sehat dengan menyikat gigi dan ke dokter secara teratur, memilih makanan yang akan dikonsumsi, serta kapan waktu yang baik untuk menggosok gigi.
Penjelasan mengenai penyakit didalam gigi berlangsung selama 50 menit, setelah adanya penyampaian materi mengenai penyakit dalam mulut, lalu dilakukan pengajaran cara menyikat gigi yang benar sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit dalam mulut, pengajaran ini menggunakan gambar sebagai media agar memperjelas pemahaman siswa, setelah itu dilakukan praktek langsung di area lapangan sekolah secara berkelompok, semua siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 10 sampai 15 orang.




Praktek sikat gigi yang baik dan benar oleh siswa di lapangan sekolah


Setiap kelompok secara berurutan melakukan praktek cara menyikat gigi yang benar, dalam kegiatan praktek ini kelompok KKN kami memberikan sikat gigi dan pasta gigi secara gratis bagi seluruh siswa yang terlibat, kami juga menyediakan ember serta gelas untuk berkumur, siswa digiring ke area pinggir lapangan dan diberikan sikat gigi serta peralatan penunjang lain, lalu siswa diajak untuk mempraktekan cara menyikat gigi yang benar dengan bimbingan anggota KKN kami berdasarkan materi yang sebelumnya telah dipelajari.
Setiap siswa terlihat sangat antusias mengikuti praktek ini. setelah semua kelompok telah melakukan praktik, maka seluruh siswa kembali masuk kedalam kelas, dan kelompok kkn melakukan penutupan yang mengartikan berakhirnya program kerja ini, setiap anggota memberikan ucapan terima kasih yang disambut baik oleh guru yang hadir , diakhir acara kami juga meminta testimoni dari guru dan kepala sekolah , lalu kami berfoto bersama sebagai kenang kenangan atas terlaksananya acara tersebut, acara berakhir tepat pada pukul 09.30 WIB.
Program kerja pelatihan dan penyuluhan kesehatan gigi serta cara menggosok gigi yang benar rencananya akan dilanjutkan dengan adanya penyuluhan yang akan diadakan oleh kelompok KKN tahun 2015 sekolah lain di desa Ciseeng, serta adanya pelajaran singkat mengenai kesehatan yang akan dibimbing oleh guru-guru di Sekolah Dasar MI Mathwaul Anwar kepada murid-murid tahun ajaran baru nanti.